//

Putus cinta tidak harus membuat Anda patah hati

Penelitian menunjukkan 41% orang menganggap putus cinta adalah pengalaman yang positif secara keseluruhan.

268 terbaca

Mengakhiri suatu hubungan memang menyakitkan, tetapi itu juga merupakan peluang untuk bisa berkembang dewasa.

Setiap hubungan dimulai dengan cara yang sama. Penuh dengan harapan. 

Sejak awal memulai hubungan, kedua belah pihak menunjukkan perilaku terbaik mereka dan hubungan itu tampaknya sempurna. Bahkan sepertinya tidak ada yang salah. Namun, tidak semua hubungan bertahan selamanya.  

Tautan Video Pendek: Science of Heartbreak Growth: Personal Development and Social Connections #shorts

Kami tidak suka akhir cerita, kami tidak suka kehilangan sesuatu. Terutama hal-hal penting seperti hubungan kita. Seperti yang saya jelaskan dalam pembicaraan TED saya

Jangan salah, hubungan adalah satu hal penting bagi Anda dalam hidup Anda. Itu adalah sumber dari semua kenangan terbaik Anda, itu adalah sumber dari semua kenangan terburuk Anda. Ketika Anda mengingat kembali kehidupan Anda ketika sudah berusia 95 atau 100 tahun dan Anda melihat kembali sepanjang hidup Anda, Anda tidak akan berpikir: 'Saya berharap saya memiliki telepon yang lebih baik', 'Saya berharap saya menghabiskan lebih banyak waktu di Internet', saya berharap saya menghabiskan lebih banyak waktu untuk bekerja atau tidur'”. Ini tidak akan menjadi hal-hal semacam itu. Ini akan menjadi: 'Saya berharap saya menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang yang saya cintai', karena hubungan itu membangun kita, mereka mendefinisikan kita, mereka menopang kita dan mereka juga dapat menghancurkan kita.

Meskipun putus cinta menjadi salah satu pengalaman hidup yang paling sulit, kita memperkirakan akibatnya akan jauh lebih buruk daripada yang sebenarnya. Bahkan ketika orang merasa pasangan mereka adalah "angin di bawah sayap mereka" dan bagian besar dari kesuksesan mereka, nyatanya banyak orang masih melanjutkan kehidupan menuju tujuan mereka setelah putus cinta

Perpisahan itu buruk, tapi hanya saja tidak separah dan sehancur seperti yang kita pikirkan.

Seperti banyak pengalaman hidup, perpisahan melibatkan campuran elemen negatif dan positif. Menemukan sakit hati dan rasa sakit itu mudah, namun untuk maju, kita perlu lebih fokus pada hal-hal positif. 

Hampir setiap orang pernah mengalami putus cinta di beberapa titik dalam hidup mereka. Itu menyakitkan, tapi kami menemukan jalan keluarnya. Tidak hanya itu, kami mempelajari hal-hal di sepanjang jalan penelitian: Siapa yang tidak boleh dikencani, cara menangani konflik, dan cara mengidentifikasi tanda-tanda peringatan toksisitas. Yang penting, kita juga belajar bagaimana untuk melanjutkan hidup. Seperti yang dikatakan oleh Ralph Waldo Emerson, “Kemuliaan terbesar kita bukanlah tidak pernah gagal, melainkan bangkit setiap kali kita gagal.”

Namun terkadang, putus cinta adalah penambahan dengan pengurangan. Ketika suatu hubungan berakhir, rasanya seperti dibebaskan bersyarat. Anda tidak lagi memiliki seseorang yang bertanya ke mana Anda akan pergi, dengan siapa Anda berbicara, peduli tentang penampilan atau tindakan Anda, atau membuat Anda sedih dengan cerewet dan omelannya. 

Tanpa mantan pasangan Anda, Anda merasa lebih bebas. Meski begitu, masih ada beberapa perasaan negatif (misal penyesalan), tetapi secara keseluruhan beberapa perpisahan layak untuk dirayakan. 

Perpisahan yang layak dirayakan

Jelas, hal itu tidak selalu mudah. Namun, dengan menyadari bahwa perpisahan yang 'layak untuk dirayakan' itu ada, ini menunjukkan jalan ke depan. Berikut merupakan beberapa data untuk membantu. Saat saya bertanya kepada peserta, yang hubungan jangka panjangnya berakhir dalam 3 bulan terakhir, tentang pengalaman putus cinta mereka, 33% (pada dasarnya 1 dari 3) mengatakan bahwa secara keseluruhan memberikan dampak negatif. Namun, meskipun peserta belum menemukan hubungan baru, 41% (kira-kira 4 dari 10) mengatakan perpisahan itu memberikan dampak positif secara keseluruhan. 

Setelah 3 bulan putus cinta, 41% orang mengatakan bahwa putus cinta berdampak positif bagi mereka

Mengapa? Apa rahasia dari 41% yang lebih positif? 

Hubungan seharusnya membantu Anda tumbuh. Pasangan Anda harus membantu Anda menjadi orang yang lebih baik. Seringkali ketika hubungan goyah, perbaikan hubungan itu tidak terjadi. Dengan kata lain, hubungan itu menjadi miskin dan tidak cukup berkembang. Ketika pasangan Anda tidak membantu membangun Anda, mereka pada dasarnya menahan Anda untuk menjadi orang yang Anda inginkan. 

Dengan mengakhiri hubungan, sekarang Anda memiliki kesempatan untuk berkembang. Penelitian mendukung hal ini. Ketika orang keluar dari hubungan yang buruk, mereka melaporkan serangkaian emosi positif, mereka merasa lega, tenang, bersemangat, percaya diri, kuat, dan bahagia. Mereka juga melaporkan lebih sedikit kehilangan jati diri, pertumbuhan yang lebih positif, dan lebih banyak penemuan kembali jati diri. Dengan kata lain, mereka menangkap kembali diri mereka sebelum menjalin hubungan, menyalakan kembali minat mereka, dan memfokuskan kembali pada diri mereka sendiri. 

(Untuk informasi lebih lanjut tentang cara menemukan kembali jati diri untuk mengatasi perpisahan, lihat TED TALK).

Ketika hubungan Anda tidak membantu Anda menjadi orang yang lebih baik, mengakhirinya bisa membantu. Ini berlawanan dengan intuisi, dan bukan seperti yang biasanya kita pikirkan tentang putus cinta. Oleh karena itu mungkin perlu beberapa saat untuk menyadari hal ini, dan mungkin sulit, tetapi banyak perpisahan yang menjadi lebih baik.  

Bagaimana dengan mereka yang kehilangan hubungan yang sangat lama yang membantu mereka tumbuh, apakah mereka akan hancur? Sama sekali tidak. Ini mungkin akan menjadi pengalaman yang lebih sulit, tetapi masih ada sisi positifnya. Ingatlah, “Hubungan yang baik jarang gagal, tetapi hubungan yang buruk gagal. Seperti yang seharusnya.” Dengan kata lain, hubungan itu mungkin tidak seperti yang Anda pikirkan. Setidaknya tidak untuk kalian berdua. Hubungan akan lebih baik jika kedua pasangan berkomitmen dan puas. Hubungan sebelumnya itu mungkin 'cukup baik', tetapi mengakhirinya memungkinkan Anda menemukan hubungan yang lebih baik.  

Memikirkan kembali perpisahan itu

Hubungan itu penting. Waktunya singkat. Kesalahan itu mahal harganya. Hubungan Anda harus menjadi bagian terbaik dari hidup Anda. Semoga Anda telah menemukan pasangan yang membangun dan menopang Anda. Jika Anda belum menemukannya, tanyakan pada diri sendiri: berapa nilai dari satu jam, satu hari, satu minggu, satu bulan, seumur hidup dari kebahagiaan Anda? Waktunya kita untuk tetap bergerak.

Hubungan berakhir karena sudah rusak. Proses itu menyakitkan. Tapi itu tidak berarti Anda harus patah hati selamanya. Orang Jepang memiliki bentuk seni yang disebut Kintsugi yang mengambil pecahan tembikar dan menyatukannya kembali dengan platina, perak, atau emas.

Kintsugi

Hasilnya bahkan lebih indah dari potongan aslinya. Tapi ini lebih dari sekadar bentuk seni, ini adalah filosofi yang memandang pengalaman negatif sebagai peluang untuk menjadi lebih baik.  

Hal ini berlaku untuk hubungan cinta juga. Tentu, mereka bisa meninggalkan kita dengan hati yang hancur. Tapi retakan itu sendiri merupakan sumber kekuatan dan keindahan. Putus cinta tidak harus membuat Anda hancur dan patah hati, karena Anda lebih kuat dari yang Anda kira.

Gary W. Lewandowski Jr. adalah seorang guru, peneliti, penulis, dan pakar hubungan yang telah meraih banyak penghargaan. Beliau adalah seorang Profesor di Universitas Monmouth dan penulis buku Stronger Than You Think. Karyanya telah ditampilkan oleh Washington Post, IFLScience.com, Daily Mail, Business Insider, Salon, The New Republic, Time, New York Times, The Atlantic, VICE, CNN, dan NPR. Pidatonya di TEDx, "Putus Cinta Tidak Harus Membuat Anda Patah Hati" telah ditonton lebih dari 2 juta kali, sementara artikel-artikelnya tentang hubungan, termasuk blog Psychology of Relationships di Psychology Today, telah dinikmati oleh lebih dari 5 juta pembaca.