Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Ekonomi dan Bisnis Athena di Yunani menyelidiki apakah sentimen tekstual, yang juga dikenal sebagai nada komunikasi tertulis, mempengaruhi perilaku deposan Eropa ketika mereka menarik deposito mereka.
Mengapa Deposito Bank Penting Bagi Kita?
Aliran deposito bank merupakan faktor penting dalam stabilitas keuangan. Oleh karena itu, deposito bank diperiksa dengan cermat oleh regulator dan kreditor, serta mendapat perhatian yang signifikan dalam literatur perbankan. Fluktuasi deposito bank dapat secara signifikan berdampak pada lingkungan ekonomi makro, mempengaruhi investasi dan konsumsi agregat. Penarikan dana yang berlebihan bahkan dapat memicu krisis perbankan, mengganggu aliran kredit ke rumah tangga dan bisnis, dan berpotensi memaksa perusahaan-perusahaan yang sebelumnya bertahan ke dalam kebangkrutan. Dengan demikian, jelaslah bahwa penarikan simpanan/deposito bank dalam jumlah besar sangat berdampak pada ekonomi makro. Ketika arus keluar ini didorong oleh faktor-faktor non-fundamental seperti sentimen atau ekspektasi, kebijakan pemerintah atau makroprudensial untuk mengurangi arus deposito yang tidak stabil menjadi semakin penting.
Skema Perlindungan Deposito Uni Eropa
Pada tahun 2014, Uni Eropa (UE) mengadopsi Arahan 2014/49/EU, yang mewajibkan semua negara UE untuk membuat skema perlindungan simpanan/deposito dengan batas 100.000 euro yang harus diikuti oleh semua bank. Tujuan utama dari arahan ini adalah untuk melindungi deposan dari semua lembaga kredit dan untuk memastikan stabilitas sistem perbankan Eropa. Deposito dilindungi per deposan per bank, yang berarti semua deposito yang dipegang oleh individu dan perusahaan, terlepas dari ukurannya, dilindungi. Batas 100.000 euro ini berlaku untuk semua rekening gabungan di bank yang sama, baik deposan perorangan maupun perusahaan. Meskipun keberadaan skema asuransi deposito mungkin menunjukkan bahwa tidak ada alasan bagi deposan untuk menarik uang mereka, namun hal ini masih bisa diperdebatkan.
Meskipun ada asuransi deposito, deposan masih dapat menarik deposito mereka karena ketidaktahuan akan keberadaan asuransi tersebut atau kurangnya kepercayaan pada sistem. Meskipun penerapan asuransi deposito eksplisit telah digunakan secara luas di negara-negara Uni Eropa untuk menghindari bank runs dan menstabilkan ekonomi, hal ini menciptakan dilema. Di satu sisi, hal ini dapat mencegah bank runs dan menstabilkan perekonomian, namun di sisi lain, hal ini dapat mengurangi disiplin pasar dan menyebabkan peningkatan pengambilan risiko oleh bank. Selain itu, persepsi umum mengenai risiko atau ketidakpastian dalam sistem perbankan dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan dan keyakinan, yang berpotensi mengganggu kestabilan sistem. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertimbangkan dampak bahasa terhadap persepsi dan perilaku publik dalam sistem perbankan, bahkan dengan adanya skema perlindungan deposito.

Dampak dari Komunikasi Bank Sentral
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa deposan menunjukkan sensitivitas yang rendah terhadap fundamental bank atau makro, terutama selama krisis. Oleh karena itu, cukup masuk akal untuk mengasumsikan bahwa faktor-faktor di luar fundamental bank dapat mempengaruhi aliran deposito, dan sentimen deposan dapat menjadi salah satunya. Meskipun jenis-jenis sentimen lain telah dieksplorasi dalam literatur mengenai deposito, penelitian ini adalah yang pertama yang meneliti dampak dari sentimen "tekstual" pada perilaku deposan. Sentimen tekstual ini berasal dari pidato Presiden Bank Sentral Eropa (ECB), dan diyakini dapat mengungkapkan informasi mengenai kondisi ekonomi dan keuangan di kawasan Eropa saat ini dan di masa depan.
Dalam konteks ini, jika informasi yang disampaikan dalam pidato Presiden ECB tersebut mengandung "ketidakpastian" atau "lemah" dengan cara yang berdampak negatif pada ekspektasi masa depan opini publik terhadap fundamental ekonomi, maka ada kemungkinan bahwa kata-kata ini dapat digunakan untuk mem proksi perilaku menggiring individu. Jika Presiden ECB menggunakan lebih banyak ketidakpastian atau kata-kata yang lemah, para deposan kemungkinan akan membentuk ekspektasi yang lebih tidak pasti mengenai masa depan dan pada akhirnya menarik deposito mereka. Kami menyarankan bahwa kedua metrik sentimen tekstual ini dapat menjadi pengungkapan yang valid dan kualitatif bagi para deposan untuk mengevaluasi risiko ketika membuat proyeksi jangka pendek mengenai kondisi ekonomi di masa depan. Secara khusus, peningkatan ketidakpastian dalam pidato bulanan presiden ECB dapat meningkatkan rasa takut para deposan, yang mengakibatkan keluarnya deposito bank.
๐ฌ๐งซ๐งช๐๐ค๐ฉโ๐ฌ๐ฆ ๐ญ๐
Referensi jurnal
Anastasiou, D., & Katsafados, A. (2023). Bank deposits and textual sentiment: When an European Central Bank president’s speech is not just a speech. The Manchester School. https://doi.org/10.1111/manc.12426