Sektor pariwisata Thailand yang berkembang pesat mendapat pengakuan luas, menjadikannya sebagai tujuan wisata global terkemuka. Industri yang dinamis ini merupakan pilar penting bagi perekonomian Thailand, menyumbang sekitar 20% terhadap PDB nasional dan mempekerjakan 21% tenaga kerja. Namun, sektor pariwisata sangat rentan terhadap krisis, seperti yang ditunjukkan oleh dampak parah dari krisis COVID-19 baru-baru ini terhadap perdagangan, pariwisata, lapangan kerja, dan, kemudian, ekonomi yang meluas. Selama dua dekade terakhir, Thailand juga telah mengalami dampak yang cukup besar dari berbagai insiden seperti banjir dan turbulensi politik, yang sangat mempengaruhi negara dan sektor pariwisatanya.
Pengantar tentang risiko sistemik
Risiko sistemik merupakan bahaya yang tidak dapat didiversifikasi. Risiko ini ditandai dengan kejadian dengan probabilitas rendah dengan dampak tinggi, mengacu pada suatu bahaya dimana gangguan pada satu bagian dari sistem dapat menciptakan efek riak, yang mengarah pada kegagalan yang menyeluruh dan bencana. Selama krisis, kerugian sering kali melampaui institusi atau sektor individu, menyebar ke seluruh sistem keuangan. Interkonektivitas ini mengakibatkan kerugian dan gejolak yang luas, sehingga menimbulkan risiko sistemik. Krisis Keuangan Global (GFC), krisis utang zona euro, dan pandemi COVID-19 baru-baru ini mengilustrasikan bagaimana eskalasi risiko sistemik membahayakan stabilitas keuangan. Kejadian-kejadian tersebut selama dua dekade terakhir menggarisbawahi potensi dampak dari risiko sistemik yang meningkat dan pengaruhnya terhadap keseluruhan operasi sistem keuangan.
Secara historis, risiko sistemik sebagian besar terkait dengan masalah di sektor perbankan, karena peran sentralnya dalam perekonomian. Oleh karena itu, kerugian dan tantangan yang dialami oleh bank dapat menyusup ke dalam perekonomian, yang menyebabkan dampak yang parah. Namun, seiring dengan evolusi sistem keuangan, konsep risiko sistemik tidak hanya terbatas pada sektor perbankan. Penelitian telah menjelaskan peran berbagai sektor dalam memperburuk risiko sistemik perekonomian. Hal ini mengimplikasikan bahwa risiko sistemik dapat berasal dari sumber-sumber di luar perbankan tradisional, sehingga menuntut pemahaman yang lebih komprehensif mengenai dinamika dalam kerangka kerja keuangan modern.

Mengapa Thailand
Thailand menawarkan studi kasus yang menarik karena beberapa alasan kuat. Pertama, Thailand merupakan negara yang berkembang pesat dan signifikan secara ekonomi di kawasan Asia yang sedang berkembang. Kedua, pariwisata merupakan sektor penting di negara ini, yang secara substansial berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, PDB, lapangan kerja, dan penerimaan asing. Ketiga, sektor pariwisata sangat penting dalam menjaga reputasi global Thailand. Meskipun demikian, sektor ini tetap sangat rentan terhadap kejadian-kejadian yang merugikan seperti serangan teroris, kerusuhan sipil, atau krisis global seperti COVID-19, yang menyebabkan kerugian yang signifikan bagi bisnis dan seluruh perekonomian. Kerentanan sektor yang sangat penting ini berpotensi membahayakan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
Dengan latar belakang ini, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sektor pariwisata Thailand terhadap risiko sistemik negara tersebut. Penelitian ini mengkaji kontribusi sektor pariwisata dan sektor perbankan, keuangan dan sekuritas, serta sektor dana properti dan real estat dalam memperkuat risiko sistemik Thailand. Selain itu, penelitian ini juga mengkaji dampak dari peristiwa-peristiwa sistemik yang signifikan, termasuk banjir tahun 2011, kerusuhan politik tahun 2013, dan pandemi COVID-19 tahun 2020, terhadap risiko sistemik Thailand. Dalam hal metodologi, penelitian ini menggunakan dua ukuran risiko sistemik, yaitu CoVaR dan ΔCoVaR, untuk memperkirakan dan mengevaluasi tingkat risiko sistemik di negara tersebut.
CoVaR mengukur risiko kolektif terhadap sistem keuangan ketika sebuah sektor berada dalam tekanan. Sebaliknya, ΔCoVaR merangkum perbedaan antara CoVaR yang dikondisikan pada sektor yang berada dalam kondisi tertekan (direpresentasikan sebagai kuantil 95% dan 80%) dan CoVaR yang dikondisikan pada kondisi median (direpresentasikan sebagai kuantil 50%). Lebih lanjut, studi ini meneliti periode-periode yang ditandai dengan peningkatan risiko sistemik di Thailand dan menunjukkan sektor-sektor yang secara khusus terpengaruh oleh krisis.

Hasil Penelitian
Estimasi CoVaR menawarkan ukuran menyeluruh dari risiko yang dihadapi oleh pasar Thailand, bergantung pada penurunan yang parah pada kinerja sektor-sektor tertentu. Wawasan yang diperoleh dari estimasi ini menunjukkan bahwa, secara rata-rata, risiko sistemik Thailand, yang dikondisikan oleh fluktuasi ekstrim di sektor pariwisata, menunjukkan tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan sektor lainnya, dengan sektor real estat yang berada di bawahnya. Hal ini menekankan pentingnya dan kerentanan sektor pariwisata di Thailand.
Sektor pariwisata menarik sejumlah besar pengunjung. Sektor ini berkontribusi pada berbagai aspek, seperti menghasilkan pendapatan yang substansial, penerimaan asing, mempekerjakan tenaga kerja yang cukup besar, dan meningkatkan reputasi dan niat baik Thailand. Analisis kami menunjukkan lonjakan berkala dalam perkiraan CoVaR yang bertepatan dengan peristiwa-peristiwa penting seperti banjir tahun 2011, kerusuhan politik tahun 2013, dan pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Namun, puncak risiko sistemik tertinggi terjadi selama krisis COVID-19, yang menunjukkan kemunduran yang cukup besar bagi sektor pariwisata dan kontribusinya yang signifikan terhadap eskalasi risiko sistemik di negara ini. Meskipun peristiwa-peristiwa yang disebutkan di atas memiliki dampak terbatas pada sektor-sektor lain, ketiga peristiwa tersebut sangat mempengaruhi sektor pariwisata.
Kesimpulan
Lebih lanjut, kami menggunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov untuk memastikan apakah sektor pariwisata melebihi kontribusi tiga industri lainnya terhadap risiko sistemik Thailand. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa sektor pariwisata berkontribusi lebih signifikan dibandingkan sektor perbankan, keuangan, sekuritas, dan real estat. Temuan ini memberikan wawasan yang luar biasa - pertama, sektor pariwisata secara sistematis lebih berisiko daripada tiga sektor lainnya. Kedua, guncangan ekstrem dan moderat pada sektor pariwisata memberikan pengaruh yang paling besar terhadap pasar, melebihi kontribusi tiga sektor lainnya. Pengamatan ini menegaskan dominasi sektor pariwisata terhadap sektor-sektor lain dalam memperkuat risiko sistemik di Thailand.
🔬🧫🧪🔍🤓👩🔬🦠🔭📚
Referensi jurnal
Tobias, A., & Brunnermeier, M. K. (2016). CoVaR. The American Economic Review, 106(7), 1705. https://doi.org/10.1257/aer.20120555