Konflik siber mengaburkan batasan antara perang dan subversi. Operasi siber, seperti halnya subversi, bertujuan untuk memanipulasi sistem, namun tidak memiliki kekuatan fisik.
Menggabungkan siber dan AI dalam Sistem Manajemen Pertempuran (BMS) meningkatkan keamanan siber, kesadaran situasional, dukungan keputusan, otomatisasi, dan kemampuan beradaptasi.
Apakah ada kebutuhan untuk menilai kembali keterlibatan perusahaan teknologi swasta dan asing dalam keamanan siber Uni Eropa?
Apakah mungkin untuk menggunakan kembali konsep Negara Asal/Country of Origin (COO) untuk mengatasi risiko keamanan siber pada produk digital?
Berapa biaya dari identitas yang dicuri? Pelanggaran data yang meningkat menggarisbawahi perlunya enkripsi dan tokenisasi identitas digital yang sangat mudah.